Dikutip oleh Unit 42 Palo Alto Networks, sebuah varian baru dari malware dengan nama Lucifer yang tengah menyebar luas di internet. Malwer ini merupakan Malwer cryptojacking dan DDoS, dimana mampu mengeksploitasi sistem keamanan Windows untuk menjadikannya klien cryptomining. Melalui Malwer ini hacker mampu mentransfer dan mencuri data komputer yang telah diserang Lucifer. Dimana kita tau sendiri bahwa malware, menjadi salah satu ancaman yang sangat berbahaya bagi komputer. Ragamnya
yang berbeda dibanding virus, bahkan bisa menghancurkan beberapa file
yang berada di dalamnya. Bahkan mampu mengunci file dan hanya bisa dibuka setelah user membayar sejumlah uang pada hacker,
layaknya varian malware yang disebut ransomware yang sempat populer.
Dimana normalnya malware akan menyerang user PC secara umum, namun karena banyaknya
pengguna Windows di dunia, maka tak heran apabila para hacker nakal
mengeksploitasi Operating System tersebut menggunakan malware mereka. Kini kalian harus waspada dengan keberadaan varia terbaru.
Baca Juga:SYN : Game FPS Bertema Cyberpunk Garapan Tencent
Sebelumnya malware yang satu ini diberi nama “Satan DDoS”, namun para peneliti sekuritas menggantinya
dengan Lucifer agar bisa membedakannya dengan Satan ransomware. Para hacker umumnya menyerang server menggunakan malware Lucifer,
terutama server yang mampu berikan sambungan yang sangat mudah pada
jaringan korporasi. Namun tak menutup kemungkinan ia akan menyerang PC. Unit 42 yang menginvestigasinya percaya bahwa hacker mampu melakukan
penyerangan remote-code-execution. Dengan kata lain mereka mampu
mengontrolnya dari jarak jauh. Lucifer awalnya dipercaya untuk
menjadikan hardware sebuah klien mining Cryptocurrency bernama Monero,
namun setelah mereka investigasi lebih lanjut, malware tersebut rupanya
miliki komponen DDoS. Penyerangan Lucifer awalnya berhenti pada tanggal 10 Juni kemarin, namun
hacker melancarkan kembali serangannya pada tanggal 11 Juni dengan
versi terbaru dari malwarenya.
Malware yang ditemukan oleh peneliti Ken Hsu, Durgesh Sangvikar, Zhibin,
Zhang, dan Chris Navarrete pada tanggal 29 Mei tersebut mampu
menjangkiti PC dan mengubahnya menjadi mesin mining cryptocurrency
Monero. Lucifer juga mampu mengjangkiti PC yang miliki jaringan yang
sama dengan PC yang telah dijangkitinya menggunakan eksploitasi EternalBlue, EternalRomance, dan DoublePulsar yang “dicuri” dari U.S. National Security Agency beberapa tahun lalu. Beruntungnya, update untuk mengatasi Lucifer telah disediakan oleh Microsoft. Dengan kata lain, kalian yang saat ini tengah miliki PC dengan sistem operasi Windows wajib mengupdatenya. Para peneliti juga menyarankan para user untuk mengganti password mereka dengan yang
lebih rumit. Melakukan update setiap software yang dimiliki juga
dianjurkan demi menghindari serangan Lucifer yang tak diketahui kapan.
0 Komentar