Menurut laporan, Facebook dan Google berencana untuk memasang kabel bawah air yang menghubungkan Indonesia, Singapura, dan Amerika Utara. Konon kabel bawah air akan meningkatkan kapasitas koneksi antar area. Kabel bawah laut adalah kabel yang terutama digunakan untuk keperluan komunikasi karena dapat mengirimkan sinyal secara instan. Itu dianggap kabel terbaik untuk telekomunikasi. Kabel bawah laut modern telah merilis TeleGeography, yang telah menggunakan teknologi serat optik. Oleh karena itu, transmisi data dapat melewati serat kaca tipis dengan kecepatan yang sangat tinggi ke penerima di ujung kabel yang lain. Serat kaca ini dibungkus dengan lapisan plastik, terkadang kawat baja, untuk perlindungan.
Kabel bawah air biasanya merupakan lebar selang yang digunakan untuk menyiram tanaman. Filamen yang mengirimkan sinyal optik pada kabel juga sangat tipis, seukuran rambut manusia. Serat dilapisi dengan beberapa lapisan isolasi dan pelindung. Kabel yang ditempatkan dekat pantai menggunakan lapisan perlindungan ekstra untuk meningkatkan perlindungan. Kabel bawah laut tidak seluruhnya terletak di dasar laut. Jika kabel berada di dekat pantai, kubur kabel di bawah dasar laut untuk memberikan perlindungan. Pada saat yang sama, di laut dalam, kabel dipasang langsung di dasar laut. Kapasitas kabel sangat bervariasi. Umumnya, kabel yang lebih baru dari yang dipasang 15 tahun lalu dapat membawa lebih banyak data. Misalnya, kabel bawah laut baru MARA dapat mengirimkan data 224 Tbps.Baca Juga: Facebook Memperkenalkan Fitur Baru Untuk Membatasi Bidang Komentar
Selain Facebook dan Google, perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Amazon juga merupakan investor utama kabel bawah laut. Dihadapkan dengan prospek pertumbuhan bandwidth yang terus meningkat, masuk akal bagi perusahaan-perusahaan ini untuk memiliki kabel bawah laut baru. Kabel bawah air adalah kabel peluncuran "One India", yang merupakan kabel yang diletakkan di dasar laut antara stasiun darat dan digunakan untuk mengirimkan sinyal telekomunikasi melintasi lautan. Kabel bawah laut pertama kali dipasang pada tahun 1850-an masih sebatas pembawa layanan telegraf.
Kabel generasi berikutnya membawa layanan telepon dan layanan komunikasi data. Kabel modern menggunakan teknologi serat optik untuk mengirimkan data digital, termasuk telepon, Internet, dan lalu lintas data pribadi. Kabel bawah laut dipasang menggunakan kapal yang dimodifikasi khusus yang membawa kabel bawah laut ke atas kapal dan perlahan-lahan meletakkannya di dasar laut sesuai dengan rencana yang disediakan oleh operator kabel.Kabel bawah laut memainkan peran penting dalam kecepatan koneksi. Namun perangkat tersebut sangat mudah rusak. Misalnya, ketika Badai Sandy menghantam pantai timur Amerika Serikat pada tahun 2021, kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Utara dan Eropa terputus, yang melumpuhkan jaringan antara Amerika Utara dan Eropa selama beberapa jam. Selain badai, gempa bumi juga menjadi salah satu faktor yang dapat merusak kabel bawah air.
Pada tahun 2006, gempa bumi berkekuatan 7,0 dan gempa susulan yang terjadi di pantai barat daya Taiwan memutus 8 kabel bawah laut, menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan internet di Taiwan, Hong Kong, Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina. Selain faktor alam, kerusakan juga terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak disengaja, seperti terputus oleh jaring ikan, jaring pukat, dan jangkar perahu. Kemudian, ada beberapa kegiatan sabotase yang sengaja dilakukan oleh partai politik. International Telecommunication Union menduga rusaknya lima kabel bawah laut itu berada di balik sabotase yang menyebabkan terputusnya layanan Internet dan telepon di beberapa wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan.
0 Komentar